Penanaman Vegetasi Pulau Panjang
Pulau panjang yang dulunya memiliki luas lebih dari 30 hektar terus mengalami abrasi sehingga mengakibatkan keanekaragaman tanaman yang selama ini ada dan menjadi endemik pulau tersebut semakin menghilang, untuk itu PT. PLN (Persero) Tanjung jati B melalui program Penanaman Vegetasi Pulau Panjang berupaya merehabilitasi kawasan pulau panjang dengan melaksanakan program penanaman cemara laut (Casuarina Equisetifolia) untuk vegetasi pantai, dan tanaman dewadaru (Eugenia uniflora) dan Kalimasada (Cordia Subcordata).
Cemara merupakan tanaman khas pantai yang sudah tumbuh dan diharapkan dapat mengurangi abrasi di wilayah pesisir pantai Pulau Panjang. Sedangkan penanaman Dewadaru dan Kalimasada dilakukan untuk menambah kekayaan vegetasi darat Pulau Panjang dengan tanaman khas endemik Kabupaten Jepara.
Terkait penanaman vegetasi di sepanjang pantai Pulau Panjang, Program sudah berjalan dalam 7 (enam) tahun dari 2014 sampai dengan 2021 berupa penanaman vegetasi pantai jenis yang diawali oleh tanaman Cemara Laut (Cassuarina equisetifolia) sebanyak 1000 batang pada tahun pertama dan 500 batang masing-masing pada tahun ke dua dan tahun ke tiga dan secara rutin dilakukan pemeliharaan dan penggantian tanaman yang mati untuk tetap menjaga jumlah cemara laut tetap 1000 pohon sesuai dengan awal perencanaan di akhir 2019 sampai pertengahan 2020 abrasi besar-besaran terjadi di Pulau Panjang dan diawal 2021 dilakukan penanaman sebanyak 1000 pohon akan tetapi adanya musim kemarau yang berkepanjangan sehingga pohon yang di tanam mati karena sumber air kurang. PLN UIK TJB berkomitmen akan melakukan penanaman di musim penghujan diakhir 2021.
Pada akhir tahun 2020 penanaman pohon khas jepara kalimasada 200 pohon dan dewandaru sebanyak 250 pohon dan di awal 2021 telah dilakukan penanaman kalimasodo sebanyak 190 pohon dan dewandaru sebanyak 250 pohon. Untuk masing-masing pohon telah dilakukan perawatan untuk menjaga jumlah tanaman agar tidak mati